Reyoet, Tokyo: Tren baru muncul di kalangan
remaja Jepang yang menjilati bola mata (ocololinctus) sebagai cara
keintiman selain ciuman. Namun, ahli berpendapat daripada jilati bola
mata lebih baik remaja kembali ke kebiasaan semula dengan berpegangan
tangan dan berciuman.
"Berpegangan tangan memegang dan mencium, hal-hal itu sudah ada selama jutaan tahun," kata Dr Robert Cykiert, seorang profesor di departemen oftalmologi di New York University Langone Medical Center.
"Berpegangan tangan memegang dan mencium, hal-hal itu sudah ada selama jutaan tahun," kata Dr Robert Cykiert, seorang profesor di departemen oftalmologi di New York University Langone Medical Center.
Menurutnya, tren menjilati bola mata bisa
menempatkan seseorang dalam bahaya. Kondisi mata yang normal adalah
steril, sedangkan mulut itu penuh dengan bakteri dan sisa-sisa makanan.
"Ketika
Anda menjilati mata, Anda mentransfer bakteri berbahaya ke mata," kata
Cykiert seperti dikutip ABCNews, Selasa (18/6/2013).
"Ini adalah tren yang sangat berbahaya," ujarnya.
Tren
Abege Jepang itu mulai bermunculan di Youtube, Tumblr, dan twitter.
Dengan cara tersebut, remaja menunjukkan rasa sayang ke pasangannya
dengan menjilati bola mata pasangannya. Mungkin tren ini dimulai dengan
adegan dari sebuah video musik yang dirilis tahun lalu dari band Jepang
Born, yang menampilkan adegan slow motion dramatis oculolinctus.
Cykiert
mengatakan mentransfer bakteri ke mata membuat orang berisiko tinggi
tertular konjungtivitis atau yang lebih serius, yakni ulkus kornea.
"(Orang)
mungkin memiliki parut di kornea yang bisa permanen tergantung pada
bakteri..ini bisa menyebabkan lubang," kata Cykiert.
Ia memang belum melihat bukti ada kasus menjilati bola mata
di Amerika Serikat, namun Cykiert mengingatkan remaja untuk waspada
sebelum menyerap tren tersebut karena bisa merusakkan mata secara
permanen.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH