Monday, November 12, 2012

Wanita Berisiko Besar Alergi Rempah-rempahan

Reyoet, Jakarta: Seseorang biasanya akan alergi dengan bulu kucing dan kacang-kacangan. Tapi sekarang rempah-rempahan juga bisa memicu alergi, terutama bagi kaum wanita.

Menurut pakar-pakar alergi di Pertemuan Ilmiah Tahunan American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), di dunia ini sebanyak 2 hingga 3 persen individu yang hidup dengan alergi rempah-rempahan.

Ahli Alergi Dr Sami Bahna, dari Louisiana State University, mengatakan, dalam pertemuan tahunan AAAI di California, seringnya menggunakan rempah-rempahan dalam makanan dan berbagai kosmetik, bisa semakin mengembangkan alergi. Dan kaum wanita yang cenderung mengembangkan alergi akibat penggunaan rempah-rempah dalam kosmetik

"Alergi rempah-rempah tampaknya langka, dengan terus meningkatnya penggunaan rempah-rempah dalam diet Amerika dan berbagai kosmetik, kami mengantisipasi semakin banyak orang Amerika akan mengembangkan alergi ini," kata Sami Bahna seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin (12/11/2012).

Makeup, body oil, pasta gigi, dan wewangian semuanya bisa mengandung satu atau lebih rempah-rempah. Mereka yang alergi serbuk sari birch atau mugwort (obat herbal yang digunakan untuk meredakan peradangan) juga lebih rentan terhadap alergi rempah-rempahan.

Sejumlah pemicu alergi rempah-rempahan termasuk kayu manis dan bawang putih, tetapi bisa juga dari lada hitam hingga vanilla. Beberapa campuran rempah-rempahan mengandung antara tiga sampai 18 rempah-rempah, dan rempah-rempah pedas, yang semakin besar kesempatan untuk alergi. Selain itu, rempah-rempah tidak dicatat pada label makanan, yang membuat mereka sulit mengidentifikasi atau menghindari alergen.

Menurut perkiraan kasar, alergi rempah-rempah bertanggung jawab atas 2 persen dari alergi makanan. Namun itu belum terdiagnosis, terutama karena kurangnya tes alergi kulit atau tes darah.

"Pasien dengan alergi rempah-rempah seringkali harus melalui langkah-langkah ekstrem untuk menghindari alergen. Ini bisa mengakibatkan penghindaran diet ketat, rendahnya kualitas hidup dan kadang-kadang kekurangan gizi.."

Namun kabar baiknya dengan merebus, memanggang, menggoreng, dan bentuk-bentuk lain yang memanaskan rempah-rempah bisa mengurangi alergi. Sisi negatifnya? Tergantung pada rempah-rempah, memanaskan bisa meningkatkan reaksi alergi.

"Karena alergi ini kompleks, ahli alergi sering merekomendasikan pengobatan yang mencakup penghindaran ketat yang bisa menjadi tugas utama," jelasnya.

Orang bisa alergi rempah-rempahan dengan menghirupnya, memakan, atau menyentuh rempah-rempahan. Gejala terkena alergi ini bisa dari yang ringan seperti bersin-bersin hingga reaksi alergi yang mengancam nyawa yang dikenal sebagai anafilaksis.

Dr. Bahna mengatakan, orang dengan alergi rempah-rempah bisa dicurgai pada individu yang memiliki beberapa reaksi terhadap makanan yang tidak terkait, atau bereaksi terhadap makanan yang masih disiapkan bukan ketika dimasak di rumah.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers