Reyoet, Jakarta: Siapa bilang posisi seks
misionaris membosankan? Memang, posisi ini paling umum digunakan
pasangan. Tapi bukan berarti posisi konvensional itu membosankan. Anda
yang gemar dengan posisi ini juga bisa bergairah dengan pasangan Anda.
Menurut situs askdanandjennifer, Kamis (13/12/2012), posisi misionaris sudah banyak diuji miliaran pasangan dalam ribuan tahun sejarah manusia. Dan dalam ujian itu posisi misionaris bekerja.
Berikut keunggulan dari posisi misionaris.
1. Gerakan selama misionaris
Selama misionaris pelvis (panggul) pria relatif bebas untuk mendorong masuk dan keluar dari vagina. Di atas, pria lebih berwenang dalam kecepatan, kekuatan, ritme, sudut, dan kedalaman dari tekanan. Karena panggul tak terkekang, ia bisa mudah orgasme.
Tapi ini tergantung dari posisi kaki wanita yang bervariasi yang membebani kebebasan panggul. Ketika wanita melilitkan kakinya di sekitar pria contohnya, atau ketika wanita menekan pinggang pria dengan pahanya.
2. Akses
Seorang pria dengan posisi misonaris diharapkan bisa menyokong tubuhnya sendiri dari stres dan ketegangan. Soalnya, pria fokus pada tangan, kaki, dan punggung. Jika pria tidak cukup sehat, jangan menggunakan posisi ini.
Pada posisi ini, masalah berat badan juga menjadi masalah. Jangan menyerang semua bobot tubuh pria ke tubuh wanita dan biarkan wanita bernapas ketika sudah selesai.
Jika pria lebih berat dan tidak mungkin menahan bobotnya, pertimbangkan dengan konfigurasi yang bisa mengurangi berat.
3. Orgasme wanita
Misionaris bisa efisien dalam merangsang klitoris. Jika pria memiringkan tekanan dan memungkinkan tulang kemaluannya untuk menggosok daerah klitoris. Continuous Clitoris Contact (CCC) sangat penting karena sering menyodorkan tidak cukup baginya untuk klimaks.
Dengan posisi misionaris, pria mempunyai kontrol, kekuasaan, dan dominasi terhadap wanita. Ini yang membuat pria menikmati proses mendikte. Ini merupakan perasaan tanggung jawab baginya.
Menurut situs askdanandjennifer, Kamis (13/12/2012), posisi misionaris sudah banyak diuji miliaran pasangan dalam ribuan tahun sejarah manusia. Dan dalam ujian itu posisi misionaris bekerja.
Berikut keunggulan dari posisi misionaris.
1. Gerakan selama misionaris
Selama misionaris pelvis (panggul) pria relatif bebas untuk mendorong masuk dan keluar dari vagina. Di atas, pria lebih berwenang dalam kecepatan, kekuatan, ritme, sudut, dan kedalaman dari tekanan. Karena panggul tak terkekang, ia bisa mudah orgasme.
Tapi ini tergantung dari posisi kaki wanita yang bervariasi yang membebani kebebasan panggul. Ketika wanita melilitkan kakinya di sekitar pria contohnya, atau ketika wanita menekan pinggang pria dengan pahanya.
2. Akses
Seorang pria dengan posisi misonaris diharapkan bisa menyokong tubuhnya sendiri dari stres dan ketegangan. Soalnya, pria fokus pada tangan, kaki, dan punggung. Jika pria tidak cukup sehat, jangan menggunakan posisi ini.
Pada posisi ini, masalah berat badan juga menjadi masalah. Jangan menyerang semua bobot tubuh pria ke tubuh wanita dan biarkan wanita bernapas ketika sudah selesai.
Jika pria lebih berat dan tidak mungkin menahan bobotnya, pertimbangkan dengan konfigurasi yang bisa mengurangi berat.
3. Orgasme wanita
Misionaris bisa efisien dalam merangsang klitoris. Jika pria memiringkan tekanan dan memungkinkan tulang kemaluannya untuk menggosok daerah klitoris. Continuous Clitoris Contact (CCC) sangat penting karena sering menyodorkan tidak cukup baginya untuk klimaks.
Dengan posisi misionaris, pria mempunyai kontrol, kekuasaan, dan dominasi terhadap wanita. Ini yang membuat pria menikmati proses mendikte. Ini merupakan perasaan tanggung jawab baginya.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH