Reyoet, Kupang: Direktur Eksekutif
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Pusat, Inang Winarso,
mengatakan tindakan pembeli seks untuk kepentingan pemuasan hasrat
seksual di lokasi prostitusi atau lokalisasi merupakan tindakan
kriminalinasi terhadap perempuan.
"Hal itu perlu dicegah, karena
dalam dua tahun terakhir terdapat peningkatan kasus HIV/AIDS, terutama
pada ibu rumah tangga yang tertular dan menginfeksi bayi cukup tinggi
mencapai 70 persen dari total pengidap HIV/AIDS," katanya dalam rapat
pleno dan Rapat Pengurus Nasional PKBI Periode 2010-2014, di Kupang,
Sabtu.
Dia menyebutkan, data menunjukkan sebanyak 3.892 kasus baru HIV dan 1.673 kasus baru AIDS terjadi di Indonesia pada kuartal kedua atau sepanjang April hingga Juni 2012.
"Ini berdasarkan data
yang dirilis Kementerian Kesehatan. Karena itu, sudah saatnya kita
fokus untuk menekan tingginya kasus baru HIV/ADIS di Indonesia," katanya
seperti dikutip Antara, Rabu (10/4/2013).
Sementara untuk persentase faktor risiko tertinggi terjadi pada hubungan seks tidak aman pada heteroseksual sebesar 50 persen, di mana mayoritas kasus itu dialami oleh mereka yang berusia 25-47 tahun atau 72 persen, katanya menambahkan.
Demikian pula untuk transmisi AIDS yang disebabkan oleh hubungan heteroseksual yang tidak aman mencapai 84 persen, di mana mayoritas kasus itu dialami oleh mereka yang berusia 30-39 tahun atau 72 persen.
"HIV dan AIDS tetap merupakan persoalan publik yang harus mendapat perhatian serius dari semua pihak," katanya.
Mantan aktivis HID/AIDS pada KPA Nasional Jakarta ini menambahkan, PT Reckitt Benckiser Indonesia melalui brandnya Durex bekerja sama dengan Komisi Penganggulangan AIDS Nasional (KPAN) dan komunitas sepeda Bike2Work berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS dalam rangka memperingati Hari AIDS sedunia.
"Semakin tingginya angka penderita AIDS, layak mendapatkan perhatian. Masyarakat selayaknya dapat menjaga kesehatan pasangan dan diri mereka sendiri dengan memberikan perhatian dan perlindungan yang memadai," katanya.
Sementara untuk persentase faktor risiko tertinggi terjadi pada hubungan seks tidak aman pada heteroseksual sebesar 50 persen, di mana mayoritas kasus itu dialami oleh mereka yang berusia 25-47 tahun atau 72 persen, katanya menambahkan.
Demikian pula untuk transmisi AIDS yang disebabkan oleh hubungan heteroseksual yang tidak aman mencapai 84 persen, di mana mayoritas kasus itu dialami oleh mereka yang berusia 30-39 tahun atau 72 persen.
"HIV dan AIDS tetap merupakan persoalan publik yang harus mendapat perhatian serius dari semua pihak," katanya.
Mantan aktivis HID/AIDS pada KPA Nasional Jakarta ini menambahkan, PT Reckitt Benckiser Indonesia melalui brandnya Durex bekerja sama dengan Komisi Penganggulangan AIDS Nasional (KPAN) dan komunitas sepeda Bike2Work berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS dalam rangka memperingati Hari AIDS sedunia.
"Semakin tingginya angka penderita AIDS, layak mendapatkan perhatian. Masyarakat selayaknya dapat menjaga kesehatan pasangan dan diri mereka sendiri dengan memberikan perhatian dan perlindungan yang memadai," katanya.
Selama
pekan pertama Desember 2012, beberapa program yang diselenggarakan
melalui kerja sama itu di antaranya upaya untuk membangun kerja sama
semua pihak untuk menghasilkan dampak yang lebih besar dan luas.
"Kami sendiri berpegang pada komitmen untuk mendorong gaya hidup seksual yang sehat yang mengarah pada pencegahan HIV AIDS," katanya.
"Kami sendiri berpegang pada komitmen untuk mendorong gaya hidup seksual yang sehat yang mengarah pada pencegahan HIV AIDS," katanya.
Menurut
Inang, panggilan akrab pria itu, kunci untuk mencegah penularan HIV dan
AIDS adalah dengan menjadi pasangan setia dan memastikan untuk
menggunakan kondom dalam berhubungan seks yang berisiko.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH