Friday, April 12, 2013

'Jangan Sombong Kalau Tak Mau Jadi Korban Hacking'

Reyoet, Jakarta: Hampir setiap tahunnya situs-situs di Indonesia menjadi korban serangan hacker jahat. Situs yang diserang cukup beragam, tidak hanya situs pribadi tapi juga situs pemerintah. Mulai dari situs milik Farhat Abbas hingga situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Richardus Eko Indrajit, Chairman Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII), aksi hacking yang terjadi di Indonesia rata-rata dilakukan oleh orang Indonesia pula. Namun, ia menyebutkan serangan hacker biasanya terjadi karena adanya latar belakang tertentu.

"Serangan hacker biasanya dilancarkan kepada target yang dinilai songong (sombong-red). Misalnya tokoh yang melakukan tindakan tak semestinya ataupun kepala daerah yang mengklaim hasil kerja tapi tak sesuai dengan kenyataannya", ujar Eko kepada Liputan6.com di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Jumat (12/4/2013).

Sedangkan dari kelompok pelaku peretasan, Eko menyebutkan bahwa pengganggu keamanan bisa berasal dari tiga sumber yaitu orang luar, orang dalam atau hacker yang berkerja sama untuk menjatuhkan situs tertentu.

"Kalau serangan dari orang dalam biasanya motifnya dendam, sedangkan orang luar motifnya iseng belaka atau tidak suka", ujarnya lagi.

Selain dari serangan yang berasal dari dalam negeri, Indonesia juga seringkali dijadikan sasaran empuk hacker dari luar negeri. Serangan online yang berlangsung ke Indonesia dari luar negeri saat ini paling banyak berasal dari China, Rusia dan Amerika Serikat.

Selain melakukan update patch, password dan software secara rutin, Eko pun memberikan saran simpel untuk menghindari serangan hacker. Ia menggunakan istilah "jangan bangunkan singa tidur". "Kalau kita songong siapapun bakal berpotensi menyerang kita. Jadi sebaiknya kita low profile saja", tuturnya lagi.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers