Reyoet, Jakarta: Sejak
kecil kita diajarkan oleh para orangtua untuk bersikap manis dan tidak
melakukan hal-hal buruk yang dianggap memalukan. Biasanya, kebiasaan
buruk yang dilarang tersebut adalah gigit kuku, meludah, bersendawa, dan
makan di tempat tidur.
Tapi, tahukah Anda, bahwa kebiasaan buruk seperti itu justru baik untuk kesehatan?
1. Gigit kuku
Tak
sedikit orang yang memiliki hobi menggigit kuku. Orangtua dulu selalu
melarang kita untuk melakukan itu, karena dianggap itu adalah hal yang
jorok. Karena katanya, terdapat banyak kuman yang berada di kuku.
Menurut
konsultan imunologi dari Bart NHS trsut, Dr Hillary Longhurst, bahwa
menggigit kuku jusru dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dengan catatan, jari-jari Anda dalam keadaan bersih, bukan dalam keadaan kotor.
Hal
ini karena sistem kekebalan tubuh kita memiliki memori yang dapat
membuat catatan tentang bagaimana untuk melawan setiap penyakit.
2. Meludah
Meludah
mungkin masih dianggap kebiasaan yang jorok. Akan tetapi, ketika Anda
berolahraga bisa membantu Anda bernapas lebih mudah.
Ketika seseorang berolahraga, mulut dan tenggorokan kita memproduksi air liur yang lebih banyak.
Menurut
Dr John Dickinson, seorang dosen fisiologi dan olahraga di University
of Kent, biasanya seseorang bernapas melalu hidung, cara ini dapat
menghangatkan udara dan membuatnya lebih lembab untuk memungkinkan tubuh
menyerap oksigen. Dan itu lebih efisien.
Namun, ketika seseorang berolahraga cenderung bernapas melalui mulut, untuk menarik udara sebanyak mungkin ke dalam tubuh.
Tapi,
udara ini tidak sedang menghangat atau dilembabkan. Dan ketika dingin,
udara bagian belakang tenggorokan menjadi kering . Sel-sel mencoba untuk
melindungi diri dengan memicu peradangan.
3. Bersendawa
Tak banyak yang menyadari bahwa sendawa sebenarnya dapat melindungi tubuh terhadap kerusakan dari asam lambung.
Suara berasal dari aliran gas saat melewati katup di tenggorokan di bagian bawah tenggorokan.
Sendawa
merupakan gas yang terbentuk dari campuran zat. Serta mengandung udara
yang kita telan ketika kita melahap makanan, juga mengandung karbon
dioksida.
Semua ini diproduksi di perut ketika asam bercampur dengan mepedu alkali (yang berasal dari bagian usus bawah perut)
Beberapa
makanan kaya lemak, seperti keripik atau saus krim, alkohol dan merokok
dapat membesar-besarkan proses ini, yang disebut refluks
duodeno-lambung.
4. Makan di tempat tidur
Sejatinya
makan di tempat tidur dapat membantu pencernaan. Hal ini karena
pencernaan bergantung pada sistem saraf parasimpatis yang diaktifkan,
khususnya saraf panjang yang disebut saraf vagus.
"Jika
Anda makan dalam keadaan terburu-buru, stres atau tegang, Anda akan
mendapatkan konflik di usus dan berakhir dengan gangguan pencernaan atau
gejala lambung lainnya, seperti kembung," kata Dr Read.
Dia
menambahkan bahwa cara terbaik untuk makan makanan Anda dalam
lingkungan yang santai di mana Anda dapat mengambil waktu menikmati
makanan Anda.
Meski pun makan di meja dengan teman-teman dan keluarga lebih baik, setidaknya di tempat tidur Anda akan jauh lebih rileks.
Pastikan Anda duduk tegak dan menopang diri dengan bantal, karena membungkukkan dapat memicu gangguan pencernaan.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH