Tuesday, June 18, 2013

Ada Sakit Fisik, Ada Juga Sakit Mental

Reyoet: Manusia sebagai makhluk hidup yang sangat kompleks tidak hanya terdiri atas aspek fisik namun juga pikiran, emosi, dan kesadaran. Masing-masing aspek ini beroperasi dengan prinsip dan proses yang berbeda, seolah-olah berdiri sendiri, namun sebenarnya saling mempengaruhi dengan sangat kuat dan erat sebagai satu sistem diri yang holistik.

Sebagai makhluk multidimensi manusia juga bisa mengalami sakit pada pikiran atau mental. Sakit pikiran atau mental yang dimaksudkan di sini adalah kondisi pikiran yang tidak tenang, stres, tertekan, diiringi muncul emosi-emosi negatif seperti marah, kecewa, dendam, benci, perasaan bersalah, malu, takut, sedih, dan terluka, yang bila tidak ditangani dengan segera akan mengakibatkan gangguan pada fisik dengan simtom yang sama seperti sakit karena faktor organis.

"Dengan kata lain emosi mempengaruhi tubuh fisik. Bila simtom ini tidak segera diatasi dan bertahan cukup lama maka akan mengakibatkan perubahan fisik yang dapat bersifat permanen.," ujar President of Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI), DR. Ir. Adi W Gunawan, M.Pd., CHWA., CCH. dalam talkshow bertajuk "Pintar dan Bijak Menghadapi Kanker" di Jakarta, Selasa (18/6/2013).

Karena itu, menurut Adi, penanganan penyakit sebaiknya bersifat holistik, tidak parsial. Penanganan secara holistik yang meliputi aspek fisik, pikiran, dan emosi tentu akan memberikan hasil yang jauh lebih baik.

Untuk bisa memahami dan menyembuhkan penyakit psikosomatis kita perlu mengerti cara kerja pikiran, sifat pikiran, hukum pikiran, khususnya pikiran bawah sadar, pengaruh emosi terhadap tubuh fisik, dan teknik terapi yang sesuai.

Hasil riset Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology menemukan ada lima belas faktor yang mengakibatkan penyakit psikosomatis beserta teknik penanganannya.

Kelimabelas faktor ini adalah motivasi, memori sakit, konflik diri, imprint, sugesti diri, identifikasi, pengalaman traumatik yang belum terselesaikan (unresolved past experience), masalah saat ini yang belum terselesaikan (unresolved present issue), organ language, menghukum diri sendiri (selfpunishment), ego state yang mengalami trauma, identofact, alter, mimpi, dan stres.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers