Reyoet, Jakarta: Seorang atasan benar-benar
harus menjaga ucapannya ke anak buahnya. Menghina anak buahnya atau
kerja dengan kondisi yang tidak mood secara tak sadar juga memengaruhi anak buahnya.
"Hati-hati yang menjadi atasan, pengaruhnya besar," kata Hipnoterapis
Klinis Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT, di SCTV Tower, Jakarta, dan
ditulis Jumat (12/7/2013).
"Kalau bosnya gelisah, anak buahnya jadi nggak tenang karena kecipratan energinya," katanya menambahkan.
Widya
mengajak membuktikan pernyataannya ini. Cobalah pilih seseorang yang
merasa dirinya sehat dalam satu ruangan. Sekelompok teman lantas satu
per satu mengucapkan "kamu sakit ya, kok pucat?".
Yang terakhir,
si bos juga mengatakan hal yang sama. Menurut Widya, bisa jadi orang itu
bakal benar-benar sakit dan pamit pulang. Tentu saja, kondisi ini bisa
berhasil jika orang tersebut tak tahu sedang dijadikan kelinci
percobaan.
Begitu pula ketika bos sering menghina karyawannya
dengan kata `bodoh` yang dilakukannya berulang-ulang, maka bisa jadi
memunculkan kondisi 'bodoh' dan pribadi yang tidak percaya diri.
Menurut
Widya, ini terjadi karena bos merupakan figur otoritas. Perkataannya
bisa langsung diterima di pikiran bawah sadar karyawan dan terprogram di
memori karyawan. "Bos itu sebagai gong yang memasukkan program,"
katanya.
Widya menjelaskan, ada beberapa jalur untuk masuk ke pikiran bawah sadar.
1. Informasi yang disampaikan oleh figur yang dipandang figur otoritas
2. Emosinya sedang tinggi.
3. Repetisi (berulang-ulang)
2. Emosinya sedang tinggi.
3. Repetisi (berulang-ulang)
"Misalnya bos sering bilang kamu bodoh berulang-ulang, si karyawan bisa menjadi seperti yang diucapkan si bos," jelasnya.
4. Identifikasi kelompok (keluarga)
"Contohnya kita keturunan gemuk atau kita keturunan diabetes, ya jadinya seperti itu," ujarnya.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH