Wednesday, September 4, 2013

Seks Oral, Enak Tapi Membahayakan, Hati-hatilah!

Reyoet, Jakarta: Banyak pasangan keliru, dan percaya bahwa seks oral aman, karena tidak menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, sebenarnya seks oral itu cukup membahayakan bila kita tidak hati-hati.

Banyak kuman yang menyebarkan penyakit menular seksual seperti herpes, sifilis, gonore, HPV, dan virus hepatitis ditularkan melalui mulut.

Setiap sakit, luka atau goresan yang dirasakan di mulut, dapat memungkinkan bakteri dan virus masuk ke dalam aliran darah. Bahkan seperti menyikat gigi pun dapat menghasilkan lesi mikroskopis (luka kecil sekali) di gusi atau mengonsumsi makanan yang bisa melukai lidah.

Jika Anda punya tindik di bagian mulut, iritasi yang disebabkan oleh seks oral dapat menjadi jalur yang memudahkan bagi virus atau bakteri untuk masuk dalam aliran darah Anda.

Jadi, meskipun penyakit menular seksual itu tidak langsung kelihatan, kita harus hati-hati. Seperti dilansir Health24, Rabu (4/9/2013), penting bagi seseorang untuk hati-hati dengan selalu memeriksakan diri ke tenaga kesehatan karena PMS bisa muncul tanpa Anda sadari.

Banyak wanita keliru dan percaya bahwa dia tidak akan terkena PMS karena tidak pernah berhubungan seks. Padahal bisa jadi, tertular bukan lewat hubungan seks melainkan lewat seks oral.
Karena itu, melindungi diri sendiri dan pasangan merupakan langkah penting dan wajib. Apa saja yang harus dilakukan?

Ketika memberikan blow job (BJ) lindungi diri sendiri dengan memastikan kondom berada di Mr. P pasangan. Jika tidak suka bau dan rasa yang berasal lateks, pilihlah kondom yang memiliki beragam aroma buah. Ada banyak jenis kondom ultra tipis yang tidak akan mengganggu kenikmatan oral seks.
Bila seks oral dilakukan antarwanita, lindungi diri sendiri dengan menggunakan 'dental dam' (selembar lateks) dan menaruhnya di atas lubang vagina dan klitoris. Anda juga dapat melindungi gigi dengan kondom.

Ketika memilih untuk melakukan oral seks, tetaplah kreatif, agar kegiatan berlangsung menyenangkan dan pasangan tidak mengalami `bad temper'.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers