Reyoet, Jakarta: Meskipun cara minum teh identik
dengan budaya dan tradisi, tapi ada baiknya untuk mengubah kebiasaan
menyeduh teh menggunakan air matang yang hangat, bukan air panas apalagi
mendidih.
Seperti disampaikan oleh pendiri komunitas pecinta teh, Ratna Soemantri, yang ditemui Liputan6.com
saat acara pengenalan teh dari dalam dan luar negeri PT Gunung Subur di
Moe's Place, Kemang, Jakarta dan ditulis Jumat (15/11/2013).
Ia
mengatakan, menyeduh teh dengan air mendidih bukan hanya dilakukan
masyarakat Indonesia, tapi luar negeri juga. Tapi terlepas dari budaya,
teh itu paling baik diseduh dengan air bersuhu 70 derajat Celsius.
"Dalam
suhu tersebut, seseorang dapat merasakan rasa dan manfaat kesehatannya.
Tapi perhatikan kebersihan airnya karena ini juga akan memengaruhi rasa
dan aroma teh. Air yang digunakan juga tidak boleh berbau dan berasa,"
jelasnya.
Ratna mengatakan, Anda bisa mencobanya bila tidak
percaya. Teh yang diseduh menggunakan air panas 100 derajat Celsius itu
rasanya pasti pahit. Tapi kalau 70 derajat Celsius tidak akan. Dan untuk
memastikan suhunya, Anda tidak perlu repot hingga menggunakan
termometer suhu. Caranya mudah, tuang air ke cangkir keramik.
"Kalau
kita pegang cangkirnya masih panas sekali dan Anda tak sanggup
memegangnya berarti itu di atas 90 derajat Celsius. Tapi kalau ketika
Anda menuangkan air ke cangkir kemudian cangkirnya sudah bisa kita
pegang, itu sudah 70 derajat Celsius. Saat itulah Anda bisa memasukkan
teh ke dalamnya," tambahnya.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH