Reyoet, Jakarta: Kurma biasanya menjadi menu
favorit saat berbuka puasa. Sayang, banyak buah kurma yang dijual
terlalu matang, bahkan sudah dimaniskan. Ini jadi tidak sehat.
Pakar food combining Erikar Lebang menyampaikan, Nabi Muhammad mengonsumsi kurma dalam bentuk buah yang segar saat buka puasa. Sayang, di sini (Indonesia), rata-rata buah kurma banyak dimaniskan, sehingga gugur konsep buahnya.
Pakar food combining Erikar Lebang menyampaikan, Nabi Muhammad mengonsumsi kurma dalam bentuk buah yang segar saat buka puasa. Sayang, di sini (Indonesia), rata-rata buah kurma banyak dimaniskan, sehingga gugur konsep buahnya.
"Pastikan
makan kurma yang segar. Buah kurma yang segar itu agak kesat. Dan
karena impor mungkin jadi mahal harganya. Maka itu, jika tidak ada
kurma, buah lokal segar lainnya sangat dianjurkan,"kata Erikar yang
diwawancari Liputan6.com saat peluncuran buku 'Food Combining di Bulan Ramadan' di Pondok Indah Mal, ditulis Minggu (6/7/2014).
Di
buku terbarunya, Erikar menjelaskan kurma yang segar atau sekadar
dikeringkan (bukan dipanaskan lewat proses masak), mengandung enzim yang
bisa membantu kerja pencernaan.
"Kurma segar juga kadar gulanya
masih dalam batas yang tidak memancing kerja pankreas untuk mengeluarkan
insulin berlebihan yang akan mengganggu kesehatan,"tulisnya.
Sayangnya,
kurma di pasaran banyak yang dimaniskan. "Ini akan memberikan efek yang
buruk bagi kesehatan serta menghilangkan mayoritas khasiat buah kurma
bagi tubuh,"tambahnya.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH