Reyoet, Jakarta: Minuman olahraga banyak dipakai oleh untuk
menjaga stamina saat berolahraga. Daripada membeli produk yang dijual di
toko dengan kandungan bahan yang tidak pasti komposisinya, minuman
olahraga sebenarnya dapat dengan mudah dibuat sendiri. Selain lebih
yakin dengan kandungan bahan-bahannya, membuat sendiri minuman olahraga
juga lebih menghemat uang.
"Minuman olahraga harus mengandung 3 komponen utama, yaitu air, elektrolit dan karbohidrat. Elektrolit adalah mineral penting seperti natrium dan kalium. Fungsinya mengatur denyut jantung dan tekanan darah. Ketika berkeringat, tubuh kehilangan natrium dan klorida serta mengalami penurunan kadar kalium, magnesium dan kalsium," kata ahli diet Dawn Jackson Blatner.
"Minuman olahraga harus mengandung 3 komponen utama, yaitu air, elektrolit dan karbohidrat. Elektrolit adalah mineral penting seperti natrium dan kalium. Fungsinya mengatur denyut jantung dan tekanan darah. Ketika berkeringat, tubuh kehilangan natrium dan klorida serta mengalami penurunan kadar kalium, magnesium dan kalsium," kata ahli diet Dawn Jackson Blatner.
Susu sebenarnya juga mengandung elektrolit, tapi lebih banyak digunakan sebagai minuman pemulih karena kandungan protein dan karbohidratnya digunakan untuk memperbaiki otot. Mengkonsumsi minuman olahraga sebelum dan selama berolahraga berfungsi untuk mengisi energi dan menjaga otot tetap berfungsi.
Ramuan kuno untuk membuat minuman olahraga adalah jus lemon ditambah setengah sendok teh madu dan sedikit garam dalam secangkir air. Air kelapa juga ditemukan mengandung elektrolit 12 kali lipat dibanding minuman olahraga biasa.
Ada 3 jenis utama minuman olahraga, yaitu isotonik, hipertonik dan hipotonik. Setiap jenis memiliki tujuan berbeda tergantung pada jenis olahraga yang dilakukan. Seperti dilansir BBC, Senin (2/7/2012), ketiga jenis minuman tersebut dan cara membuatnya adalah sebagai berikut:
Minuman Isotonik
Minuman isotonik dirancang untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat keringat dengan cepat sekaligus memberi tambahan karbohidrat. Minuman jenis ini umumnya diminum oleh para atlet, terutama pelari jarak menengah dan jarak jauh.
Hampir semua olahragawan profesional menggunakan minuman ini selama melakukan latihan sehari-hari. Ada beberapa cara untuk membuat minuman isotonik.
Cara I
- 200ml sari buah murni
- 800ml air
- Sejumput garam
Campurkan semua bahan dan simpan di lemari es.
Cara II
- 500ml jus buah tanpa pemanis
- 500ml air
Campurkan semua bahan dan simpan dalam lemari es.
Cara III
- 50-70 gram gula
- 1 liter air hangat
- Sedikit garam
- 200ml sari buah tanpa gula
Campurkan semua bahan dan simpan dalam lemari es.
Minuman Hipertonik
Minuman hipertonik digunakan untuk menambah asupan karbohidrat harian. Minuman ini mengandung karbohidrat dalam tingkat yang lebih tinggi daripada minuman isotonik dan hipotonik. Waktu terbaik untuk meminumnya adalah setelah berolahraga karena membantu tubuh tetap bertenaga.
Untuk olahraga yang menempuh jarak jauh seperti maraton, tubuh memerlukan energi tingkat tinggi. Minuman hipertonik dapat digunakan selama berolahraga untuk memenuhi kebutuhan energi. Minuman hipertonik sebaiknya hanya diminum selama berlahraga bersama dengan minuman isotonik untuk menggantikan cairan.
Cara membuatnya:
- 400ml sari buah murni
- 1 liter air
- Sedikit garam
Campurkan semua bahan dan dinginkan.
Minuman Hipotonik
Hipotonik dirancang untuk dengan cepat menggantikan cairan yang hilang karena berkeringat. Tidak seperti minuman isotonik dan hipertonik, minuman hipotonik rendah karbohidrat. Minuman ini sangat banyak digunakan oleh atlet yang membutuhkan cairan tanpa dorongan karbohidrat. Para atlit joki dan pesenam sering menggunakannya secara teratur.
Waktu terbaik untuk meminumnya adalah setelah berolahraga. Minuman hipotonik langsung menargetkan penyebab utama kelelahan pada olahraga, yaitu dehidrasi dengan cara mengganti air dan energi dengan cepat.
Cara membuatnya
- 100 ml sari buah murni
- 1 liter air
- Sedikit garam
Campurkan semua bahan dan dinginkan.
nice info nih, bisa untuk menghemat uang buat yang hobi olahraga
ReplyDelete