Monday, September 24, 2012

Anak-anak yang "Dicuekin" Rawan Terkena Stroke

Reyoet, London: Orangtua yang terlalu sibuk sempatkan memperhatikan buah hati Anda. Dalam sebuah penelitian menunjukkan anak-anak di bawah 18 tahun yang emosinya merasa diabaikan rawan menderita stroke pada masa dewasanya.

Peneliti mengungkapkan orang-orang yang merasa diabaikan dan tidak didukung pada masa mudanya berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan otak di kemudian harinya.

Penulis penelitian Dr Robert Wilson, dari Rush University Medical Centre di Chicago, mengatakan, banyak penelitian yang menunjukkan anak-anak yang secara emosional "dicuekin" berisiko tinggi mengalami gangguan kejiwaan.

"Namun, studi kami merupakan salah satu dari sedikit penelitian yang melihat adanya hubungan antara pengabaian emosional dan stroke," ungkap Wilson seperti dikutip laman Dailymail, Senin (24/9). Penelitian itu dipublikasikan dalam journal Neurology.

Penelitian itu melibatkan 1.040 orang berusia 55 tahun atau lebih untuk dilakukan survei untuk mengukur fisik dan emosional sebelum berusia 18 tahun.

Pertanyaan difokuskan kepada apakah mereka merasa dicintai dalam pengasuh mereka, dibuat merasa takut, atau diintimidasi. Dan apakah mereka dihukum dengan sabuk atau benda lain. Pertanyaan tentang perceraian dan masalah keuangan juga termasuk.

Selama 3,5 tahun, 257 orang yang ikut dalam penelitian meninggal dunia. Dan 192 orang dilakukan autopsi di otaknya untuk melihat tanda-tanda stroke.

Sebanyak 40 peserta memiliki bukti stroke berdasarkan riwayat kesehatan mereka atau pemeriksaan. Sebanyak 89 orang memiliki tanda-tanda stroke berdasarkan hasil autopsi.

Studi ini menemukan risiko stroke hampir tiga kali lebih tinggi pada mereka yang pada masa kecilnya sering diabaikan secara emosional dibandingkan anak-anak yang jarang mengalaminya.

Wilson mengatakan, hasil penelitian tetap sama setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti diabetes, aktivitas fisik, merokok, kecemasan, dan masalah jantung.

Dr Kevin Barrett, anggota dari American Academy of Neurology mengatakan: "Hasil ini menambah bukti bahwa pengalaman traumatis semasa kecil dan penyakit fisik di masa dewasa mungkin berhubungan".

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers