Friday, November 2, 2012

Definisi Seks Tiap Orang Rupanya Berbeda

Reyoet, Jakarta: Ketika seseorang mengaku pernah berhubungan seksual, bisa jadi ada beberapa orang yang tak benar-benar memahami apa yang sebenarnya dilakukan orang itu.

Sebuah studi baru dari Kinsey Institute, Indiana University pun memastikan bahwa tak ada definisi seks yang seragam atau konsensus mengenai definisi seks, terutama setelah menanyai sejumlah responden berusia 18-96 tahun.

Perbedaan pemahaman ini mungkin didasari berbagai faktor, salah satunya adalah paparan tentang seks dari berbagai studi, keterangan dokter atau edukator seks.

"Peneliti, dokter, orang tua, edukator seks sebaiknya bersikap sangat hati-hati dan tidak mengasumsikan definisi seks mereka sendiri lalu menyebarkannya kepada orang-orang yang mereka ajak bicara, entah itu pasien, siswa, anak atau partisipan studi," papar peneliti Brandon Hill dari Kinsey Institute seperti dilansir dari mid-day, Jumat (2/10/2012).

Awalnya peneliti hanya menanyai para mahasiswa tentang apa makna 'bercinta' bagi mereka, lalu peneliti mencoba mengklarifikasi pernyataan responden dengan menanyakan perilaku seksual khusus yang biasa mereka lakukan dan kualifikasi tertentu seperti apa yang mereka anggap sebagai seks, misalnya apakah orgasme harus tercapai atau tidak.

Namun karena ingin mendapatkan informasi yang lebih valid, peneliti memperluas jangkauan responden dengan melibatkan 486 penduduk Indiana (204 pria dan 282 wanita) lewat survei telepon yang digelar oleh Center for Survey Research di Indiana University.

Responden yang sebagian besar heteroseksual pun ditanyai, "Apakah Anda akan mengatakan telah bercinta dengan seseorang jika perilaku paling intim yang melibatkan Anda itu seperti...". Peneliti juga memberikan pilihan 14 perilaku seksual spesifik untuk membantu responden menentukan definisi seks bagi mereka itu seperti apa.

Hasilnya memang tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok antara responden pria maupun wanita.

96 Persen responden sepakat hubungan penis-vagina (penile-vagina intercourse/PVI) sebagai seks tapi angka ini menurun menjadi 89 persen jika tidak dilaporkan adanya ejakulasi saat melakukan PVI.

81 Persen menganggap hubungan penis-anal sebagai seks, namun angkanya menurun jadi 77 persen bagi responden pria dari kelompok usia termuda (18-29 tahun), 50 persen dari kelompok usia tertua (65 ke atas) dan 67 persen bagi responden wanita dari kelompok usia tertua.

Tak hanya itu, 71 persen (pria) dan 73 persen (wanita) responden menyatakan bahwa kontak mulut dengan alat kelamin pasangan (OG) sebagai seks.

Namun responden pria dari kelompok usia termuda dan tertua lagi-lagi cenderung berkata itu bukan seks, berbeda dengan pendapat responden pria dan wanita dari kelompok usia paruh baya pria maupun wanita yang mengatakan itu salah satu jenis seks.

Uniknya, hanya 77 persen responden pria dari kelompok usia tertua yang menyatakan hubungan penis-vagina sebagai seks.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Sexual Health.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers