Reyoet, Jakarta: Ratusan anak putri rela
melakukan operasi vagina untuk mengubah bentuknya. Ada sekitar 343
operasi labiaplasties yang dilakukan pada anak-anak usia 14 tahun atau
di bawahnya dalam enam tahun terakhir ini di NHS Inggris.
Mereka rata-rata ingin mengubah bentuk alat kelaminnya dan masalah ini sebenarnya bisa merusak secara psikologis.
Labiaplasties, merupakan operasi membentuk kembali labia, bibir bagian dalam vagina, dan telah menjadi semakin umum. Operasi ini sering dilakukan karena perempuan tidak puas dengan penampilan mereka.
Mereka rata-rata ingin mengubah bentuk alat kelaminnya dan masalah ini sebenarnya bisa merusak secara psikologis.
Labiaplasties, merupakan operasi membentuk kembali labia, bibir bagian dalam vagina, dan telah menjadi semakin umum. Operasi ini sering dilakukan karena perempuan tidak puas dengan penampilan mereka.
Peneliti dari
University College Hospital, London, yang dipimpin oleh Dr Sarah
Creighton, mengklaim, operasi vagina itu bisa 'mengganggu' karena tidak
ada batas usia minimum untuk operasi.
Permintaan operasi vagina
bisa semakin bertambah karena kurangnya informasi dan tidak tersedia di
internet, biasanya dilakukan di klinik swasta.
Website
perusahaan yang menyediakan bedah kosmetik kelamin perempuan (FGCS/
female genital cosmetic surgery) memberikan klaim yang tidak jelas
tentang manfaat dari prosedur. Mereka juga menggunakan terminologi yang
membingungkan.
Survei dilakukan terhadap 10 website dan
menemukan sedikitnya informasi yang diberikan tentang risiko bedah
jangka pendek atau jangka panjang, baik dari ahli bedah atau dari
literatur medis.
"Klaim itu tidak jelas tentang manfaatnya
terhadap fisik, psikologis, dan seksual di situs-situs itu," kata
Konsultan Ginekolog Dr Creighton.
Salah satunya tidak ada batas usia minimal untuk melakukan prosedur FGCS.
Dr Creighton mengatakan, risetnya tidak dapat memastikan apakah beberapa gadis itu menjalani operasi medis yang tidak perlu.
"Dalam sebuah studi observasional terbaru, gadis semuda sembilan tahun dengan labia yang normal telah melakukan labiaplasty".
"Perubahan
labia minora sebagai bagian dari pertumbuhan pubertas yang normal,
dan perkembangan itu akan lengkap ketika seseorang sudah dewasa,"
jelasnya.
Menurutnya, anatomi tubuh seseorang bakal berubah
sepanjang usianya. Dan gadis muda yang sudah melakukan FGCS semakin
meningkatkan kemungkinan mereka sering menjalani operasi di sepanjang
waktunya dan itu berisiko besar.
Dr Creighton mengatakan,
sejumlah informasi sudah dikumpulkan mengenai prosedur dan rentang usia
yang sudah dilakukan, tapi mereka tidak menemukan alasan yang terekam
di keterangan itu.
"Kami tidak tahu untuk apa mereka
melakukannya, kami hanya bisa berspekulasi dan ini memerlukan informasi
lebih lanjut," katanya.
Dr Creighton menjelaskan, mustahil jika
melarang anak-anak perempuan di bawah 14 tahun melakukan bedah
kosmetik karena bisa saja mereka memerlukannya secara medis.
"Tapi kita harus hati-hati menawarkan setiap operasi kelamin pada gadis-gadis di bawah usia 18," tambahnya.
Memang
Dr Creighton mengakui sulit bagi dokter menolak operasi jika pasien
berpendapat, mereka bisa mengalami masalah psikologis yang merusak
meskipun secara klinis menolak kasus tersebutnya dan hanya melakukan
operasi untuk kelainan medis atau bawaan.
Sementara itu, Juru Bicara Departemen Kesehatan dari rumah sakit menjelaskan tidak ada operasi mendesain vagina di NHS.
"Tentu
saja ada operasi kosmetik yang dilakukan di NHS, tapi ini hanya untuk
pasien yang memiliki kebutuhan klinis, bukan mereka yang hanya ingin
melakukannya," jelas Jubir itu seperti dikutip TheSun, Senin (26/11/2012).
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH