Reyoet, Jakarta: Tak
sedikit orangtua yang tabu membahas soal seks ke anak-anaknya. Banyak
yang beranggapan belum saatnya anak-anak memahami seks.
Padahal
banyak ahli menyarankan kepada seluruh orangtua untuk lebih dini
membahas soal seks ke anak-anaknya. Kenapa? Karena dapat menghilangkan
kesalahpahaman anak-anak tersebut untuk mengembangkan tentang informasi
apa saja yang ia dapatkan dari internet dan televisi.
Mendapatkan
informasi soal seks melalui internet dan televisi memang bisa
menyebabkan pengertian yang salah tentang seks dan seksualitas.
Anak-anak secara alami ingin mengetahui tentang tubuhnya sendiri dan
rasa keingintahuan ini dirasa wajar, sehat, dan normal.
Sayangnya,
berbicara soal seks kepada anak memang tidak pernah mudah. Selain itu
dibutuhkan kenyamanan untuk menyampaikan soal seks kepada anak-anak
tersebut. Karena alasan inilah mengapa pembicaraan seperti ini
seringkali tertunda.
Orantua
perlu proaktif dalam berbicara dengan anak-anaknya tentang seks.
Orangtua tidak boleh menutup matanya, dikarenakan masa dimana anak-anak
menanyakan soal seks akan datang menghampirinya.
Yang perlu diingat adalah jangan sampai Anda para orangtua salah menyampaikan informasi yang justru menakut-nakuti anak tersebut.
"Ketika
Anda sedang berbicara dengan anak Anda soal seks, berbicaralah yang
sebenarnya. Jangan menggunakan kata-kata atau frase yang dapat
menunjukkan bahwa seks adalah sesuatu yang kotor dan tabu. Dan,
hindarilahlah kalimat 'wanita selalu melakukan seperti ini..' atau 'pria
selalu melakukan..', kata Psikolog Anak, Bela Raja, seperti dilansir Times of India, Minggu (23/12/2012)
Untuk
berbicara dengan anak kelompok usia 7 sampai 10 tahun, permbicaraan
seks harus lebih ditekankan bagaimana seks merupakan proses alami. Bela
memberikan saran kepada seluruh orangtua jangan pernah sesekali membahas
soal kekerasan seks dan pemerkosaan kepada anak-anaknya.
Jika Anda mengalami kesulitan membahas seks kepada anak-anaknya, dianjurkan untuk menggunakan media seperti televisi dan buku.
Televisi
menjadi yang baik untuk memulai pembicaraan tentang seks. Atau dapat
membahas soal seks ketika Anda bersama anak-anak melakukan kegiatan
rumah seperti membuat kue, mencuci atau bersih-bersih rumah. Dengan cara
seperti ini anak-anak akan berpendapat bahwa seks adalah bagian normal
dari kehidupan keluarga dan bukan tabu.
Para
orangtua diminta untuk siap-siap jika anak-anaknya mulai menanyakan
sesuatu yang pernah dilihat olehnya. Jangan pernah meraba-raba. Jujur
saja pada anak Anda.
Jangan
bertele-tele. Jika Anda memang tidak tahu jawabannya, katakanlah
demilikian dan memberitahukan kepadanya bahwa Anda akan menemukan jalan
keluarnya dan membiarkan anak-anak itu untuk tahu. Jangan sampai malah
membuat ia bingung.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH