Wednesday, January 2, 2013

Punya Masalah Seperti Ini? Datangi Saja Terapis Seks!

Reyoet, Jakarta: Setiap kali seseorang mengalami serangan asma atau infeksi paru-paru, tidak ada keraguan untuk pergi dan memeriksakannya ke dokter.

Jika orang tersebut mengalami masalah pada sistem pencernaannya menjadi disfungsional, orang itu pun tak ragu untuk pergi ke dokter bagian pencernaan.
Begitu juga dengan masalah kulit, orang pun akan segera berkonsultasi dengan seorang dermatologist.
Tapi, mengapa seorang pria yang menderita masalah seksual di mana ia tidak dapat menikmati seksnya sendiri dan tidak dapat memuaskan pasangannya, ia justru menghindar untuk pergi ke seorang terapis seks?
Jika seorang wanita menderita menderita nyeri selama berhubungan seksual dan menemukan dirinya tidak mampu mencapai orgasme, ia lebih memilih mengunjungi dokter kandungannya dan tidak pernah berpikir untuk berkonsultasi dengan terapis seks.
Seperti dilansir Times of India, Rabu (2/1/2013) ada beberapa situasi atau kondisi untuk seseorang harus berkonsultasi dengan terapis seks:
1. Saat dia menemukan bahwa ia tidak memiliki keinginan dan hasrat untuk berhubungan seks.
2. Ketika hasrat seksual dan kebutuhan tidak sesuai dengan pasangan
3. Ketika seorang pria gagal mencapai atau mempertahankan ereksi
4. Ketika seorang pria tidak mampu menembus dan melakukan pemanasan saat keintiman seksual dengan pasangan tersedia
5. Ketika seorang pria mengalami ejakulasi lebih awal dari biasanya yang mengakibatkan kurang lengkapnya kepuasan seksual bagi kedua pasangan
6. Ketika seorang pria mengambil waktu terlalu lama untuk ejakulasi dan tidak dapat melakukan ejakulasi meskipun hubungan seksual yang tepat dengan pasangan telah tersedia
7. Setiap kali ia memiliki keraguan atau kecemasan tentang anatomi dan fungsi dari organ seks pasangannya
8. Ketika ia memiliki masalah sikap yang mengganggu mengenai diri sendiri atau pun tindakan yang dilakukan pasangannya
9. Ketika seorang wanita sibuk dengan sikap obsesif seksual, keinginan, atau perasaan mendesak bahwa itu mempengaruhi kemampuan seksualnya
10. Ketika ia memiliki dorongan untuk terlibat dalam perilaku seksual menyimpang
11. Ketika seorang wanita tidak dapat mencapai orgasme selama berhubungan seks dengan pasangan yang penuh kasih terlepas dari kerjasama yang aktif
12. Untuk sesi pendidikan seks yang tepat sebelum menikah di mana semua fakta dan mitos yang berkaitan dengan hubungan seksual wajib ditangani
13. Ketika seseorang bingung tentang orientasi dan preferensi seksualnya
14. Ketika seseorang telah memiliki hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang tidak terikat dan bisa hamil atau tertular penyakit seksual menular.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers