Wednesday, May 22, 2013

Alami Gangguan Perut, Dokter Sarankan Seks Oral Sebagai Obat

Reyoet, California: Pasien berobat ke dokter itu sudah lumrah. Tapi, kalau dokter kasih 'resep' berupa kegiatan seks oral rutin agar mengobati penyakit bisa jadi baru kali ini. Ya, saran yang sedikit 'nyeleneh' itu diberikan seorang Ahli Bedah Usus, Dr J Peter Zeggara, di California, Amerika Serikat. Ia sampai ditegur Dewan Kedokteran karena memberi 'resep' semacam.

Pasien wanita yang tak disebutkan identitasnya itu datang ke dokter dengan keluhan tersiksa karena refleks muntah yang mengganggu endoskopi (peneropongan pencernaan) atas saluran pencernaan atas. Untuk mengobatinya, dokter Zaggara menyuruhnya mempraktikkan seks oral ke suaminya dua kali seminggu.

Menurut CBS Sacramento yang dikutip dari Huffington Post, Senin (20/5/2013), Zeggara memberikan saran itu ke pasien wanita saat bersama suaminya beberapa tahun lalu. Dan CBS menyebutkan Zeggara sudah dua kali mendapat dua keluhan dari masyarakat.

Nama Zeggara muncul dalam tindakan administratif yang muncul di Dewan Kedokteran California pada 2007. Menurut juru bicara dewan kedokteran itu, Zeggara memberikan saran yang tak pantas, bahkan jika itu maksudnya hanya untuk lelucon.

Kasus Dokter Cabul


Kasus Zeggara hanya satu dari beberapa kasus menyimpang yang dilakukan dokter. Ada nasihat yang jauh lebih buruk lagi.

Pada September 2012, seorang dokter Illinois menghadapi tuduhan federal karena diduga memperdagangkan obat resep untuk kenikmatan seksual ke 30 pasien yang berbeda.

Menurut ABC, Dr David Gierlus, melakukan hubungan seks dengan pasiennya mulai dari melakukan seks oral, hubungan intim di ruang pemeriksaan selama waktu pemeriksaan, atau di luar kantor di dalam kendaraannya.

Pada April 2012, seorang dokter di Inggris menghadapi tuduhan dari tiga pasien wanitanya karena perilakunya pada 2003 dan 2005. Seorang pasien mengeluh dokter keluarganya telah menganiayanya dan berhubungan seks dengannya beberapa kali di meja operasi selama janjinya. Dokter itu mengklaim caranya bisa menyelamatkan pernikahan pasiennya.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers