Reyoet, California: Banyak spesialis jantung
yang merasa tidak nyaman berbicara tentang seks dengan pasiennya. Namun,
dalam panduan baru menyebutkan dokter sejak awal dan sesering mungkin
memberitahu pasiennya hubungan intim bisa terjadi setelah serangan
jantung.
Perbicangan tersebut tentunya harus melibatkan segala sesuatunya
mulai dari kapan dan bagaimana melanjutkan hubungan seks, posisi apa
yang terbaik dalam beberapa kondisi atau yang tak disarankan.
Hal ini disampaikan dalam pernyataan yang dirilis American Heart Association and the European Society of Cardiology seperti dikutip dari wthitv, Jumat (23/8/2013).
Pernyataan
ilmiah tersebut merupakan panduan yang merinci tentang hubungan seks
setelah serangan jantung, stroke, atau kondisi jantung lainnya dan
didasarkan pada kajian literatur medis.
"Kesehatan seksual
merupakan bagian penting dari kesehatan secara menyeluruh dari individu,
bahkan untuk pasien tertua," kata Elaine Steinke, seorang peneliti dan
profesor Wichita State University di Kansas.
Steinke merupakan penulis utama pada laporan yang diterbitkan dalam Circulation journal and the European Heart Journal.
Tunggu Pasien Bertanya
Penulis
lainnya, Tiny Jaarsma, yang juga seorang profesor dan peneliti gagal
jantung di Linkoping University, Swedia, mengatakan dokter dan perawat
jarang mendiskusikan seks secara spontan, tapi menunggu sampai pasien
menanyakan seputar seks. Penyedia layanan kesehatan sering takut
pasiennya marah atau merasa malu sendiri.
Sebenarnya, ketakutan
dan kecemasan tentang kelanjutan hubungan seks berhubungan dengan apakah
seks bisa menyebabkan serangan jantung? Bisakan menggunakan viagra?
Bagaimana jika defibrilator saya berbunyi saat berhubungan seks? Dan
banyak orang yang sangat malu menanyakannya sehingga dokter jantung,
perawat dan petugas kesehatan lainnya harus yang memulai diskusi dengan
pasien wanita atau pria di segala umur serta pasangannya.
Banyak
pasien jantung yang bisa dengan aman melanjutkan hubungan seksual
setelah pertama kali memeriksakan kesehatannya ke dokter. Pasien yang
ringan, nyeri dada stabil berisiko rendah mengalami masalah jantung
akibat seks, sedangkan pasien gagal jantung stadium lanjut harus menunda
seks sampai kondisinya stabil.
Ruth Westheimer, terapis seks 85
tahun terkenal yang dikenal sebagai `Dr Ruth` mengatakan, "Dokter harus
menanyakan pasiennya tentang fungsi seksual, bahkan jika kedua belah
pihak malu dengan topik itu."
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH