Reyoet, Jakarta: Salah satu jenis pangan yang
sering dianggap tidak sehat di kalangan masyarakat Indonesia adalah mi,
terutama mi instan. Padahal, dalam ilmu pangan sendiri hanya air susu
ibu (ASI) yang dapat dikatakan sehat walaupun dikonsumsi tanpa campuran
sama sekali.
Seperti yang diutarakan Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA
Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, pangan
selain ASI tidak dapat begitu saja dikatakan sehat, bila makanan itu
tidak dicampur dengan makanan lainnya.
"Yang ada itu bermutu,
aman, dan bergizi. Kalau sehat, harus dicampur macam-macam. Totalitas
dari beragam makanan yang dimakanlah yang dikatakan sehat. Makanya,
Menkes sendiri menganjurkan masyarakat Indonesia untuk makan yang
beragam," kata Prof. Hardiansyah dalam acara `Indofood Jelajahi Citarasa Kuliner Asia Melalui Indomie Taste of Asia`, di Kana Restolounge Landmark Building, Jakarta, kamis (14/11/2013)
Dalam
mengonsumsi mi instan, tambah Prof Hardiansyah, cara makanlah yang
lebih menetukan bila ingin mengatakan apakah itu sehat atau tidak. Bila
tidak disertai dengan sayuran dan sumber protein di dalamnya, maka itu
susah untuk dikatakan sehat.
"Bila tidak disertai itu, sama saja
kayak makan nasi melulu, bisa gemuk. Sama juga kayak makan roti melulu,"
kata pria kelahiran Riau mengibaratkan.
Maka itu, lanjut Hardiansyah, tidak ada satu pangan yang dapat dikatakan sehat bila tidak diracik seperti itu.
"Saya juga kalau makan mi menyajikannya dengan beragam protein dan sayuran," kata dia menambahkan.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH