Reyoet, Jakarta: Pria memiliki keinginan yang besar memuaskan
pasangan di tempat tidur agar diakui kejantanannya. Ego ini membuat pria
sering penasaran dengan gaya-gaya bercinta yang aneh-aneh. Padahal,
keinginan wanita hanya sederhana ingin diterima dan dianggap seksi.
Jika sang suami tak juga memahami keinginan sang istri, ada kemungkinan sang istri kurang menikmati hubungan seksual dengan suami. Suami tentu akan menangkap keengganan istri ini sebagai sinyal kurang perkasa.
Pada kasus yang lebih ekstrem, bisa jadi sang istri akan menolak ketika diajak bercinta. Dan kebanyakan pria akan merasa frustasi jika ditolak istrinya.
Jika sang suami tak juga memahami keinginan sang istri, ada kemungkinan sang istri kurang menikmati hubungan seksual dengan suami. Suami tentu akan menangkap keengganan istri ini sebagai sinyal kurang perkasa.
Pada kasus yang lebih ekstrem, bisa jadi sang istri akan menolak ketika diajak bercinta. Dan kebanyakan pria akan merasa frustasi jika ditolak istrinya.
“Laki-laki juga punya kebutuhan diinginkan oleh
pasangan. Jika sudah menikah, setiap pasangan punya tanggung jawab untuk
terangsang dengan pasangannya. Istri harus menerapkan prinsip customer service kepada suami dan sebaliknya. Bukankah customer-nya
sang istri itu suami?” kata Zoya Amirin, M.Psi, psikolog seksual dalam
acara Blogger Bicara Seks yang diselenggarakan BlogDetik di Gedung
Aldevco Octagon, seperti ditulis Selasa (24/12/2013).
Untuk
memudahkan wanita merasa bergairah, wanita harus memahami terlebih
dahulu zona-zona erotis di tubuhnya. Dengan mengetahui titik-titik
sensitif ini, wanita bisa memberitahu suami mana saja tempat-tempat yang
tepat sebelum mulai bercinta.
“Bagaimana mungkin bisa membuat
suami hebat di tempat tidur jika istri sendiri tidak tahu hal apa yang
membuat dirinya bergairah,” kata Zoya.
Mengatasi masalah
kesenjangan di tempat tidur ini memang menjadi sulit jika kedua pasangan
tidak saling terbuka. Kedua pasangan harus saling mengeksplor daerah
sensitif masing-masing dan gaya bercinta yang paling menyenangkan buat
keduanya.
Mencari solusi lewat obat akan menjadi percuma jika kedua pihak tidak berupaya saling membahagiakan pasangannya.
“Obat-obat
kuat semacam viagra hanya berfungsi jika memiliki gangguan fisik.
Artinya baru berfungsi jika pikiran menginginkan seks, namun fisiknya
tidak merespon. Jika pikirannya sendiri tidak menginginkan seks, meminum
viagra justru percuma,” kata Zoya.
Zoya juga menambahkan, banyak
pria yang memuja-muja ukuran penis yang besar dan berambisi memperbesar
organ vital. Penis yang besar dianggap lambang kejantanan. Padahal
sebenarnya tidak ada prosedur medis apapun yang dapat memperbesar penis.
Agar memuaskan istri, solusinya hanya sederhana, yaitu saling terbuka
dan bersama-sama mencari kebahagiaan perkawinan.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH