Reyoet, Jakarta: Kebiasaan mencelupkan biskuit
ke air kemudian diberikan pada anak ternyata bukan hal yang tepat untuk
dilakukan.
Demikian disampaikan Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan
Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Damayanti
Sjarif, Sp.A (K) saat Workshop Indofood Nutrient, di Jakarta, ditulis Rabu (25/12/2013).
"Kebiasaan mencelupkan biskuit ke bayi jangan lagi dilakukan. Biskuit itu kan camilan atau snack bukan makanan pokok untuk bayi. Kalau mau memberikan biskuit ya berikan utuh saja," kata Damayanti.
Menurutnya
ketika biskuit dicampur air manfaat dari camilan padat itu tidak akan
berfungsi lagi. "Camilan dibuat padat itu kan juga membantu reflek bayi,
memegang benda padat. Dengan biskuit yang padat dapat membantu melatih
gerakan-gerakan tangan bayi dalam memegang benda.
Perkenalkan biskuit
pada anak ya sebagai camilan padat," kata Damayanti menjelaskan.
Menurut
Sekertaris Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan
Dokter Anak Indonesia, dr. Sri Sudaryati Nasar, Sp.A (K) bayi diberikan
makanan padat sebaiknya di periode sensitif.
"Bayi harus
dikenalkan pada makanan padat untuk dikunyah saat bayi sudah siap
menerima sesuai perkembangan keterampilan makan umumnya di periode
sensitif (6-9 bulan)," ujar Sri.
Sri menambahkan bila bayi tidak
diberi atau diperkenalkan dengan makanan padat maka akan sulit untuk
mengembangkan keterampilannya dalam, mengunyah.
"Camilan padat
diberikan dalam bentuk padat jangan dicairkan karena nanti keerampilan
mengunyah mereka tidak berkembang. Dan nantinya akan sulit menerima
makana padat, mereka akan menolak dan muntah," ujar Sri.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH