Reyoet, Jakarta: Kondom adalah alat paling ampuh untuk mencegah
penularan berbagai infeksi kelamin termasuk Human Imunnodeficiency
Virus (HIV). Namun perlindungannya tidak pernah 100 persen, sebab ada
yang masih bisa menular meski sudah pakai kondom.
Pada dasarnya, kondom mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) dengan cara membatasi kontak cairan tubuh yakni antara sperma dan cairan praejakulasi dengan lendir di dalam liang vagina. Beberapa jenis IMS seperti HIV, gonorrhea atau kencing nanah serta chlamidia menular lewat cairan tersebut.
Pada dasarnya, kondom mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) dengan cara membatasi kontak cairan tubuh yakni antara sperma dan cairan praejakulasi dengan lendir di dalam liang vagina. Beberapa jenis IMS seperti HIV, gonorrhea atau kencing nanah serta chlamidia menular lewat cairan tersebut.
Namun ada juga beberapa jenis IMS yang
penularannya tidak hanya melalui kontak cairan tubuh, melainkan bisa
lewat kontak langsung dari kulit ke kulit. Jika infeksinya terjadi di
kulit yang tidak terlindungi oleh kondom, maka IMS ini akan tetap
menular meski sudah pakai kondom.
Jenis-jenis IMS yang masih bisa menular meski sudah memakai kondom antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Health.ny.gov, Kamis (2/1/2014):
1. Herpes kelamin
Penggunaan
kondom bisa mengurangi risiko penularan herpes kelamin, namun tidak
bisa mencegahnya sampai 100 persen. Penyakit yang dipicu oleh Herpes
Simplex Virus (HSV) ini bisa menular melalui kontak langsung dari kulit
ke kulit yang tidak terlindung oleh kondom, misalnya antara bibir vagina
dengan kulit pada kantong buah zakar.
2. Sifilis atau raja singa
Infeksi
raja singa bisa terjadi di permukaan organ luar kemaluan lelaki, bibir
vagina, anus dan bahkan mulut. Karena bagian-bagian tersebut tidak
terlindungi oleh kondom, maka kontak langsung dari kulit ke kulit bisa
menularkan bakteri Treponema pallidum penyebab infeksi raja singa.
3. Kutil kelamin dan kanker serviks
Human
Papiloma Virus (HPV) penyebab kutil kelamin dan kanker serviks juga
ditularkan melalui kontak langsung dari kulit ke kulit. Penularannya
bisa dicegah melalui vaksinasi, namun yang terpenting adalah menghindari
perilaku seks berisiko tinggi seperti gonta-ganti pasangan.
4. Kutu di rambut kemaluan
Area
pubis atau segitiga di bawah pusar yang berujung di daerah kemaluan
sering ditumbuhi kutu karena banyak rambut-rambut halusnya. Daerah ini
tidak terlindungi oleh kondom laik-laki maupun kondom perempuan,
sehingga dengan mudah kutu-kutu maupun telurnya mudah sekali berpidah
tempat saat berhubungan seks.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH