Reyoet: Tidak setiap hari suara wanita
terdengar seksi. Ada saat-saat tertentu yang membuat suara perempuan
terdengar lebih seksi, yaitu di masa subur. Begitu diungkapkan para
peneliti dari Amerika Serikat. Hasil ini diketahui dari rekaman suara
perempuan yang diambil pada waktu yang berbeda dalam siklus menstruasi.
Hasilnya,
majalah New Scientist, seperti dikutip Rabu (8/1/2014) melaporkan
suara yang dikategorikan sebagai paling menarik adalah saat para wanita
ini berada di puncak kesuburan.
Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa hormon seks bisa memengaruhi kerja kotak suara. Namun, perubahan
tersebut bisa dibilang terlalu halus untuk diambil di banyak situasi.
Berbeda dengan mamalia, tidak ada tanda-tanda nyata yang merujuk
perempuan berada pada fase fertil atau subur.
Namun, hasil
penelitian telah menunjukkan bahwa perubahan sangat halus yang
disebabkan oleh naik-turunnya hormon seks yang berbeda, bisa dideteksi
oleh pria. Para pria ini, bisa jadi menemukan perempuan lebih atraktif,
bahkan tanpa perlu menyadari penyebabnya.
Studi terakhir dari
State University of New York, Albany, dan secara orisinal dipublikaskan
dalam jurnal Human Evolution and Behavior, mencakup pengambilan rekaman
suara perempuan, dihitung dari satu hingga 10 pada empat waktu selama
siklus menstruasi dan diperdengarkan kepada pelajar pria dan perempuan.
Rekaman
yang diambil pada masa ovulasi, saat sel telur dilepaskan, dan bisa
dibuahi, ditandai sebagai suara paling atraktif ketimbang rekaman dari
perempuan yang sama pada awal ataupun akhir siklusnya.
Para
peneliti mencatat, lebih banyak studi diperlukan guna mengidentifikasi
mekanisme biologis yang mendasari perbedaan perseptual ini. Meski
demikian, bukti yang berkembang menunjuk pada dampak dari hormon di
laring yang menjadi sumber perubahan.
Para peneliti tidak menguji rekaman untuk mengamati bila perempuan berbicara dengan nada lebih tinggi atau lebih rendah pada waktu berbeda dalam siklusnya. Satu suara menarik yang utama, yang berbeda secara halus, pada praktiknya bisa tidak berguna dalam dunia nyata.
“Orang mungkin tertarik pada suara perempuan yang sedang subur. Hubungan yang hilang ini adalah mencari bagaimana ‘suara seksi’ ini bekerja dalam percakapan biasa, di bar misalnya. Masalah lain yang dijunpai adalah kenyataan bahwa suasana hati perempuan berubah saat siklus menstruasi,” kata Dr. David Feinberg, dari Universitas McMaster, Kanada.
Para peneliti tidak menguji rekaman untuk mengamati bila perempuan berbicara dengan nada lebih tinggi atau lebih rendah pada waktu berbeda dalam siklusnya. Satu suara menarik yang utama, yang berbeda secara halus, pada praktiknya bisa tidak berguna dalam dunia nyata.
“Orang mungkin tertarik pada suara perempuan yang sedang subur. Hubungan yang hilang ini adalah mencari bagaimana ‘suara seksi’ ini bekerja dalam percakapan biasa, di bar misalnya. Masalah lain yang dijunpai adalah kenyataan bahwa suasana hati perempuan berubah saat siklus menstruasi,” kata Dr. David Feinberg, dari Universitas McMaster, Kanada.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH