Reyoet: Komisi Perlindungan Anak Indonesia
mengajak segenap masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan
perlindungan anak dan pemantik tumbuh suburnya solidaritas sosial dan
cinta kasih terhadap anak-anak.
"Saatnya menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan perlindungan anak dengan meningkatkan perhatian dan kasih sayang kepada mereka, memberikan konsumsi yang halal dan gizi yang baik, meningkatkan empati dan solidaritas sosial, memberikan contoh dan teladan yang baik dalam sikap, tutur kata, dan perbuatan serta melindungi mereka dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi," kata Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (30/6/2014).
"Saatnya menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan perlindungan anak dengan meningkatkan perhatian dan kasih sayang kepada mereka, memberikan konsumsi yang halal dan gizi yang baik, meningkatkan empati dan solidaritas sosial, memberikan contoh dan teladan yang baik dalam sikap, tutur kata, dan perbuatan serta melindungi mereka dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi," kata Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (30/6/2014).
Ia
mengatakan bahwa puasa hendaknya mendorong empati dan solidaritas sosial
pada anak-anak jalanan, anak-anak terlantar, dan tidak berpunya.
Untuk
itu, para amil, lembaga keagamaan, dan ormas yang bergerak di bidang
zakat, infak, dan sedekah perlu bahu-membahu untuk memberikan santunan
kepada anak-anak terlantar dan anak jalanan untuk memastikan mereka
tersenyum pada bulan puasa ini.
KPAI juga mengimbau masyarakat menjadikan bulan puasa sebagai momentum memperkuat sendi keluarga.
Kegiatan
sahur hendaknya dimanfaatkan orang tua untuk berkumpul dan meningkatkan
komunikasi dengan anak-anak sehingga muncul kehangatan dan kedekatan.
Kepada
pemerintah, KPAI meminta agar suasana Ramadan dijaga sedemikian rupa
agar kondusif, aman, dan nyaman bagi anak-anak, masyarakat menjaga
toleransi untuk menghormati bulan puasa agar anak-anak memperoleh contoh
yang baik dari lingkungannya.
"Aparat, masyarakat, dan kita
semua harus antisipatif untuk mencegah eksploitasi anak-anak yang
dijadikan sarana meminta-minta dan alat untuk memantik belas kasihan,
memanfaatkan kesucian bulan Ramadan untuk mengais rezeki dengan
meminta-minta di jalanan," kata Niam.
KPAI juga mengimbau media
penyiaran agar menyajikan tayangan yang ramah bagi anak, yang mendukung
kondusivitas dan kesucian bulan puasa.
"Iklan-iklan juga
disesuaikan, terlebih iklan makanan dan minuman di siang hari harus
ditiadakan untuk melindungi anak-anak," kata Niam.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH