Reyoet, Jakarta: Rokok elektronik atau yang dikenal dengan dengan e-cigarette
diyakini mampu menggantikan fungsi rokok biasa dan secara
perlahan-lahan bisa mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok.
Tetapi apakah penggunaan e-cigarette lebih aman dan tidak memiliki efek samping tertentu?
Sebuah studi terbaru menemukan bahwa e-cigarette yang dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman untuk perbaikan nikotin dari produk tembakau ternyata membawa risiko kesehatan tersendiri.
Para peneliti dari Center for Global Tobacco Control di Harvard School of Public Health (HSPH) meminta perokok dewasa sehat untuk merokok e-cigarette selama lima menit.
Sebuah studi terbaru menemukan bahwa e-cigarette yang dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman untuk perbaikan nikotin dari produk tembakau ternyata membawa risiko kesehatan tersendiri.
Para peneliti dari Center for Global Tobacco Control di Harvard School of Public Health (HSPH) meminta perokok dewasa sehat untuk merokok e-cigarette selama lima menit.
Kemudian
peserta penelitian diminta melakukan tes pernapasan dan rata-rata
menunjukkan tanda-tanda penyempitan saluran napas dan peradangan.
"Ini
adalah bukti pertama bahwa penggunaan e-cigarette dapat memiliki efek
fisiologis akut. Penelitian lebih lanjut tentang efek jangka panjangnya
masih perlu dilakukan," kata Konstantin Vardavas, ketua penelitian
tersebut seperti dilansir dari hsph, Minggu (29/6/2014).
Rokok elektronik atau e-cigarette
adalah produk rokok elektronik yang beroperasi dengan menggunakan
baterai. Alat ini akan menghasilkan uap nikotin dan akan masuk ke tubuh
Anda ketika menghirupnya.
Perbedaannya adalah, alat ini tidak
menghasilkan tar dan zat-zat berbahaya lain yang terdapat di rokok
biasa. Tetapi sama halnya dengan koyo nikotin, e-cigarette juga memberi
asupan nikotin bagi tubuh.
Pada rokok tembakau biasa, nikotin yang terkandung di dalamnya adalah sebesar 1.1mg per batangnya. Sedangkan e-cigarette memberikan kuota penghirupan nikotin yang jauh lebih rendah di banding dengan rokok tembakau konvensional.
E-cigarette menggunakan sensor aerodinamis untuk mengendalikan asap yang dihasilkan. Pada e-cigarette terdapat
cairan berberat jenis rendah yang digunakan untuk memproduksi aroma dan
uap melalui transmisi penyalur super mikro yang berbentuk
saluran-saluran kecil berongga. Cairan tersebut diatomisasi sehinga
menjadi butiran asap berukuran 0.3-1.2um.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH