Reyoet, Jakarta, Pornografi bisa berakibat buruk bagi kehidupan
rumah tangga. Bukan hanya laki-laki saja yang bermasalah dengan
pornografi, tapi perempuan juga. Masalah yang sering dikeluhkan dari
perempuan adalah pasangan laki-lakinya tak lagi memiliki keinginan
bercinta. Yang menyedihkan, pasangan laki-lakinya lebih memilih
menghabiskan waktu berjam-jam menonton film porno.
Statistik menunjukkan bahwa seks adalah hal yang paling populer dicari di internet. Data di Amerika Serikat baru-baru ini menunjukkan bahwa sebanyak 3.075,64 US Dolar atau sekitar Rp 28 juta per detik dihabiskan untuk membeli film porno. Jumlah pengguna internet yang mengakses pornografi sebanyak 28.250 per detik.Dan rata-rata video porno baru selesai setelah 39 menit.
Statistik menunjukkan bahwa seks adalah hal yang paling populer dicari di internet. Data di Amerika Serikat baru-baru ini menunjukkan bahwa sebanyak 3.075,64 US Dolar atau sekitar Rp 28 juta per detik dihabiskan untuk membeli film porno. Jumlah pengguna internet yang mengakses pornografi sebanyak 28.250 per detik.Dan rata-rata video porno baru selesai setelah 39 menit.
Akhir-akhir ini, ada kekhawatiran
mengenai banyaknya pornografi yang beredar di internet dan pengaruhnya
yang dapat merendahkan perempuan. Banyak perempuan merasa cemas dan
kesal ketika diminta pasangannya melakukan hal-hal yang ada di dalam
film porno yang dirasa sangat ekstrim dan tidak wajar. Tetapi
pasangannya menganggap hal itu wajar karena sering melihatnya di
internet.
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan besar dalam
menikmati pornografi. Laki-laki cenderung terangsang dari apa yang
dilihat, sementara perempuan lebih bergairah karena imajinasi dan
fantasi yang ada di dalam kepalanya.
Karena itu, perempuan
seringkali tidak dapat menikmati film porno yang biasanya disukai
laki-laki. Jika orang-orang di film tidak menarik bagi perempuan, maka
perempuan tidak akan terpancing gairahnya.
Perempuan bisa merasa
tidak nyaman dan rendah diri apabila melihat tubuh perempuan yang ada
dalam film atau tayangan pornografi. Seorang istri bisa merasa terancam
kedudukannya di mata suami jika suaminya lebih menikmati pornografi
dibandingkan bercinta dengan istrinya. Dan fenomena ini sering terjadi.
Tayangan
erotis cenderung membuat laki-laki dan perempuan memiliki gambaran yang
terlalu tinggi mengenai harapan seksualnya. Seperti dilansir Netdoctor, Rabu (18/6/2014), gambaran tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Laki-laki memiliki gambaran bahwa mereka harus memiliki penis yang
besar dan dapat mencapai klimaks berulang-ulang sepanjang malam.
2.
Perempuan muda mendapatkan pemahaman yang menyesatkan mengenai bentuk
tubuhnya. Mereka tidak menyadari bahwa para pemain film dan model di
film porno sudah direkayasa sehingga bagian tubuhnya terlihat indah dan
besar.
3. Beberapa laki-laki muda terkejut setelah melihat bulu
kemaluan perempuan normal di dunia nyata. Laki-laki ini sering melihat
tayangan porno di mana perempuan dalam fim kebanyakan memiliki sedikit
bulu kemaluan atau tidak punya sama sekali yang disangka itu adalah
normal.
4. Laki-laki menganggap berejakulasi di wajah atau
payudara pasangannya adalah sah-sah saja. Tayangan ini menyebabkan
banyak laki-laki berpikir hal itu adalah hal yang wajar di kamar tidur.
Tidak
ada obat yang dapat mencegah seseorang menonton pornografi. Untuk
mengatasinya, memberikan pemahaman mengenai hubungan seks yang sehat dan
menemui terapis seks mungkin dapat membantu.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH