Reyoet, Jakarta: Saat masa subur, perempuan lebih bergairah dan
keinginan bercintanya meningkat. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini,
perempuan membutuhkan fantasi seks. Penelitian menemukan bahwa perempuan
yang sedang berada dalam masa subur lebih banyak berfantasi seksual
dibanding hari-hari biasa.
Berbeda dengan melamun, fantasi seks lebih menggambarkan minat seksual. Fantasi ini juga merupakan gambaran seberapa banyak seks yang dimiliki seorang perempuan secara nyata.
Peneliti meminta 27 orang perempuan heteroseksual mengisi buku harian online mengenai fantasi seksualnya selama 1 bulan. Kebanyakan peserta adalah mahasiswa dan tidak ada seorang pun yang sedang meminum pil KB atau pil pengendali hormon lainnya. Dengan menghitung periode menstruasi terakhir, para peneliti mengetahui ada waktu 10 hari di mana setiap peserta akan mengalami ovulasi.
Berbeda dengan melamun, fantasi seks lebih menggambarkan minat seksual. Fantasi ini juga merupakan gambaran seberapa banyak seks yang dimiliki seorang perempuan secara nyata.
Peneliti meminta 27 orang perempuan heteroseksual mengisi buku harian online mengenai fantasi seksualnya selama 1 bulan. Kebanyakan peserta adalah mahasiswa dan tidak ada seorang pun yang sedang meminum pil KB atau pil pengendali hormon lainnya. Dengan menghitung periode menstruasi terakhir, para peneliti mengetahui ada waktu 10 hari di mana setiap peserta akan mengalami ovulasi.
Selama 10 hari ini, setiap
peserta diminta sampel urinnya untuk mendeteksi ovulasi. Tes yang
digunakan mirip dengan tes kesuburan yang tersedia di toko obat. Para
peserta tidak diberitahu bahwa mereka sedang dites periode ovulasinya.
"Perempuan
dalam penelitian mengaku mengalami fantasi seksual rata-rata 0,77 kali
perhari, jauh lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa laki-laki berfantasi sekitar 1 kali sehari
dan perempuan hanya berfantasi seminggu sekali," kata Samantha Dawson,
peneliti dari University of Lethbridge di Alberta, Kanada seperti
dilansir LiveScience, Rabu (18/6/2014).
Dalam
penelitian sebelumnya, para perempuan diminta mengingat kembali fantasi
seksualnya. Namun dalam penelitian baru yang dimuat jurnal Archives of Sexual Behavior ini, peserta diminta memberitahukan fantasi seksualnya setiap hari secara online sehingga hasilnya lebih akurat.
Setelah
tiga hari periode ovulasi, fantasi yang dialami semakin sering sampai
sekitar rata-rata 1,3 fantasi per hari. Para perempuan juga mengaku
lebih banyak memiliki fantasi yang membangkitkan gairah ketika berada
pada masa subur dibanding periode lainnya.
Fantasi perempuan
umumnya lebih berubah-ubah dibandingkan laki-laki. Laki-laki umumnya
mengaku memilik fantasi yang lebih jelas dibandingkan perempuan yang
cenderung berfokus pada emosi.
"Perempuan masih berfokus pada
emosi dan perasaan yang dimiliki terhadap pasangan dalam fantasinya.
Terkadang fantasinya ini bertentangan dengan penampilan pasangan,
seberapa maskulin pasangan dan perilaku seksual yang benar-benar
dilakukan pasangan dalam kehidupan nyata," kata Dawson.
Para
peneliti menduga perempuan subur akan lebih menyukai laki-laki dalam
fantasi masa suburnya sehingga meningkatkan minat akan seks. Namun
kenyataannya, perempuan juga membayangkan sesama perempuan.
Sebuah
penelitian tahun 2006 yang dipresentasikan dalam International Academy
of Sex Research di Belanda menemukan bahwa 25% perempuan heteroseksual
mengaku membayangkan perempuan lain dalam fantasinya. Sementara itu,
hanya 10% laki-laki heteroseksual yang membayangkan laki-laki lain dalam
fantasi seksualnya.
Dalam penelitian ini, 52% peserta mengaku
memilik fantasi yang melibatkan perempuan. Untungnya, kebanyakan
perempuan membayangkan sosok laki-laki dalam fantasinya, yaitu sekitar
95% dari seluruh siklus menstruasi. Selama masa ovulasi presentase sosok
laki-laki semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa hormon kesuburan
mempengaruhi kebutuhan seksual perempuan.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH