Reyoet, Jakarta: Vagina adalah salah satu bagian yang paling
lembut dan sensitif dari tubuh wanita. Wanita yang habis melahirkan
seringkali merasa otot vaginanya kendur. Untuk mengembalikan
kekencangannya, para wanita biasanya menjalani prosedur bedah yang
disebut vaginoplasty.
Vaginoplasty merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan dokter untuk mengencangkan otot vagina. Konon, operasi ini dapat memperbaiki penampilan vagina dan meningkatkan kenikmatan seksual. Beberapa wanita juga ada yang menjalani vaginoplasty setelah memasuki masa menopause.
Vaginoplasty merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan dokter untuk mengencangkan otot vagina. Konon, operasi ini dapat memperbaiki penampilan vagina dan meningkatkan kenikmatan seksual. Beberapa wanita juga ada yang menjalani vaginoplasty setelah memasuki masa menopause.
Vaginoplasty
memang dapat dilakukan dengan alasan medis, yaitu apabila wanita
menderita beser untuk waktu yang lama atau merasa sakit saat berhubungan
seksual. Rasa sakit ini disebabkan karena adanya gangguan pada bentuk
atau otot vagina.
Meskipun mengoperasi vagina boleh-boleh saja secara medis, manfaat operasi ini untuk tujuan kosmetik masih belum jelas. American College of Obstetricians dan Gynecologists memperingatkan bahaya vaginoplasty dan prosedur peremajaan vagina lainnya.
Penelitian tentang keamanan dan efektivitas vaginoplasty sampai saat ini masih terbatas.
Efek samping dan risiko vaginoplasty yang diketahui antara lain:
1. Jaringan parut
2. Hilangnya kepekaan vagina
3. Rasa sakit saat berhubungan intim
4. Beser
5. Perdarahan
6. Mati rasa
7. Lebam
8. Infeksi
"Vaginoplasty
sebaiknya hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan. Prosedur ini
awalnya digunakan untuk tujuan kesehatan, namun beberapa wanita juga
melakukannya untuk alasan kosmetik, misalnya ketika seorang wanita tidak
senang dengan bentuk vaginanya setelah melahirkan anak," kata Mary M.
Gallenberg, M.D., konsultan di Departemen Obstetri & Ginekologi di
Mayo Clinic dan asisten profesor College of Medicine, Mayo Clinic
seperti dilansir Mayo Clinic, Kamis (19/6/2014).
Untuk
wanita yang mencemaskan lemahnya otot vagina atau penampilan vagina yang
kurang menarik, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Latihan
khusus yang disebut senam Kegel bisa dilakukan untuk mengencangkan otot
vagina.
Risiko dan efek samping vaginoplasty tersebut
mungkin disebabkan oleh berkurangnya kekencangan otot vagina. Maka,
calon pasien perlu memahami pilihan lain sebelum menjalani prosedur ini.
"Ada
banyak saraf di dalam vagina yang penting untuk kesehatan seksual dan
orgasme. Ada kemungkinan saraf tersebut terpotong sehingga menyebabkan
berkurangnya kepekaan klitoris dan vagina secara permanen. Akibatnya,
wanita jadi kurang dapat mencapai kenikmatan seksual," kata dr
Gallenberg.
Wanita yang mengalami kelebihan berat badan, merokok atau menderita diabetes lebih besar risikonya menderita komplikasi akibat vaginoplasty. Bicarakan dengan dokter secara hati-hati untuk mempertimbangkan risiko dan efek samping vaginoplasty sebelum menjalani prosedur ini.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH