Reyoet, Jakarta: Banyaknya ahli yang berpendapat
bahwa puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan, ternyata belum cukup
mampu menyebut puasa bisa menghilangkan racun di tubuh.
Dilansir WebMD, Rabu (4/7/2014) para ahli menyanggah mengenai hal ini. Salah seorang ilmuwan Joel Fuhrman MD, penulis buku "Eat to Live: The Revolutionary Plan for Fast and Sustained Weight Loss and Fasting and Eating for Health" bersikeras bahwa hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa puasa bisa detoksifikasi tubuh.
"Masalah
puasa bisa membersihkan racun di tubuh tidak memiliki dasar biologis
karena tubuh akan baik dengan sendirinya. Hati sebagai pusat
detoksifikasi alami, paru-paru, usus besar, ginjal, kelenjar getah
bening dan kulit berfungsi membuang racun di tubuh," kata Fernstrom.
Tapi
Fuhrman, ilmuwan yang pernah meneliti manfaat puasa pada pasiennya
mengatakan bahwa puasa tidak bisa dijadikan pengobatan. Menurutnya,
tubuh kita tidak mampu membersihkan diri dari racun ketika makan
sembarangan.
"Kebanyakan orang Amerika menganggap puasa bisa
membuatnya sehat. Padahal 51 persen orang Amerika makan dari makanan
olahan dan makanan rendah fitokimia dan antioksidan. Jadi pasti ada
banyak penumpukan plimbah dalam sel yang terkumpul di jaringan dan
menyebabkan aterosklerosis, penuaan, diabetes, kerusakan saraf, dan
kerusakan organ," jelas Fuhrman
Fuhrman beranggapan bahwa puasa hanyalah salah satu solusi yang paling efektif menghilangkan produk-produk limbah tersebut.
"Bagaimana
puasa bisa mengeluarkan racun dari dalam tubuh? Ketika Anda pergi tanpa
makan selama lebih dari satu atau dua hari, tubuh akan masuk dalam
kondisi ketosis. Ketosis terjadi ketika tubuh kehabisan karbohidrat
untuk membakar energi, sehingga energi didapat dari cadangan lemak. Dan
lemak merupakan tempat menyimpan banyak racun," jelasnya.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH