Reyoet, Jakarta: Ramadan dan puasa merupakan dua
hal yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Soalnya, berpuasa
merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam. Namun, ada
beberapa hal yang perlu diwaspadai diabetesi saat berpuasa. Apabila Anda
tidak dapat mengontrol diri, berpuasa malah dapat menyebabkan
komplikasi.
Puasa pada penderita penyakit metabolik kronik,
diabetes, dapat menyebabkan komplikasi. Secara tidak langsung, pola
mengonsumsi obat dan pola makan pun mengalami perubahan. Seperti yang
dikatakan oleh dr. Em Yunir, SpPD, KEMD, Sekretaris Jendral Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PERKENI), hal itu lah yang kemudian menimbulkan
komplikasi, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dehidrasi,
ketoasidosis, dan trombosis.
Perubahan gaya hidup, seperti
mengubah dosis obat oral atau insulin dan kurangnya asupan makanan akan
meningkatkan risiko hipoglikemia. Dengan begitu, kadar gula darah dalam
tubuh menjadi sangat rendah. Di sisi lain, makanan manis cenderung lebih
banyak dikonsumsi pada saat berpuasa. Hal ini yang menyebabkan kadar
gula darah dalam tubuh terlalu tinggi (hiperglikemia).
Tak hanya
itu saja, pada saat menjalankan ibadah puasa, pemasukan cairan dalam
tubuh berkurang (dehidrasi). Akibatnya, darah lebih kental dan pembuluh
darah bisa tersumbat (trombosis). Gula darah dalam tubuh bisa tidak
terkontrol (ketoasidosis).
Tips Berpuasa Buat Diebetesi
Agar
diabetesi tak terganggu selama puasa, Healthy Interactions,
International Diabetes Federation (IDF), serta praktisi kesehatan
terkemuka memberikan saran. Diabetesi cukup melakukan tiga hal, yaitu:
- Mengelola pola makan
- Minum obat secara teratur
- Berolahraga
Anda
harus selektif saat menentukan makanan yang dikonsumsi. Jumlah kalori
dalam tiap jenis makanan juga harus diperhitungkan. Pembagian porsi
makan saat maghrib hingga sahur juga harus diatur, yakni sahur sebesar
50%, setelah tarawih 10%, dan magrib 40% dari total kebutuhan kalori per
hari. Hindari mengonsumsi makanan yang berkadar gula tinggi, mengandung
banyak karbohidrat komplek, dan lemak. Minum minuman bebas gula dengan
jumlah yang cukup pada malam hari.
Selain itu, Anda juga harus rutin memeriksa kadar gula darah Anda. Pada hari pertama puasa, cek gula darah sebelum sahur, 2 jam setelah sahur, jam 12 siang, dan setengah jam menjelang berbuka puasa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kadar gula dalam darah Anda tetap stabil.
Selain itu, Anda juga harus rutin memeriksa kadar gula darah Anda. Pada hari pertama puasa, cek gula darah sebelum sahur, 2 jam setelah sahur, jam 12 siang, dan setengah jam menjelang berbuka puasa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kadar gula dalam darah Anda tetap stabil.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH