Reyoet, Jakarta: Bila mulut tidak dirawat dengan
benar, bau yang keluar dari dalam mulut lebih bau daripada anus. Mau
menggunakan obat kumur merek apa saja, itu percuma.
Obat kumur pun dianalogikan oleh Bambang Nursasongko drg. SpKG(K)
selaku Staf Pengajar dan Kepala Divisi Konservasi Gigi FKG-UI sebagai
karbol. Bila ada tempat sampah diberikan karbol, lalu kemudian karbolnya
menguap, maka yang akan kembali tercium tetap bau sampahnya.
"Tapi
coba, kalau tempat sampah itu sampahnya yang dibuang dan dibersihkan
maka tidak akan tercium bau sampah, kan?," kata Bambang Nursansongko,
dalam acara 'Memilih Dokter Gigi yang Tepat Sesuai Jenis Kelainan Gigi',
di Jakarta Dental Specialist (JADES), Melawai Timur, Jakarta Selatan,
Jumat (1/9/2013)
Begitu pula pada mulut. Menurut Bambang
Nursasongko, yang membuat mulut bau adalah sisa makanan. Mau memakai
obat kumur jenis apa saja, kalau sisa makanan tidak dibersihkan, tetap
saja akan bau.
"Yang penting, kita bersihkan giginya. Kalau ada sisa makanan ya dibuang. Obat kumur percuma," tambah dia.
Lebih
lanjut Bambang memberikan analogi, terhadap bau yang terjadi di dalam
mulut. Coba saja, Anda membuang makanan dari mulut, dan meletakkannya di
atas meja. Tunggu selama beberapa jam maka bau yang akan tercium dari
makanan tersebut.
"Tunggu 4 jam, lalu cium deh. Pasti bau," tutup Bambang.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH