Reyoet, Jakarta: Banyak yang salah mengira operasi vaginoplasty adalah prosedur operasi yang dapat mengembalikan keperawanan seorang wanita.
"Salah kalau ada yang berpikir vaginoplasty itu mengembalikan
keperawanan. Operasi ini biasanya ibu yang sudah mengalami persalinan
sampai tiga atau empat kali sehingga vaginanya longgar. Nah vaginoplasty
dilakukan untuk mengembalikan sistem otot-ototnya, tetapi dilakukan
hanya jika ada indikasi medis," kata Ketua Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Nurdadi Saleh saat diwawancarai Liputan6.com, Minggu (8/12/2013).
Nurdadi
juga menambahkan setiap prosedur operasi seperti vaginoplasty memiliki
risiko. "Semua yang namanya prosedur operasi ada risikonya, kalau
vaginoplasty itu punya beberapa risiko, jadi dilakukan hanya jika
benar-benar diperlukan. Konsultasi dengan dokter sangat diperlukan,"
ujarnya.
Beberapa risiko tersebut yaitu risiko pembiusan,
pendarahan, infeksi dan cedera pada organ lain di sekitarnya. "Ada
banyak saraf atau organ disekitarnya, operasi ini bisa berisiko
mencederai sekitarnya. Maka itu para dokter sebelum melakukan operasi
selalu memberi informasi risikonya," kata Nurdadi menjelaskan.
Nurdadi
menegaskan operasi vaginoplasty dilakukan hanya jika benar-benar
diperlukan. "Sekali lagi saya tegaskan operasi hanya dilakukan jika
benar-benar dibutuhkan. Operasi itu dilakukan ya kalau ada indikasi
medis, kalau tidak sebaiknya tidak dilakukan," tegas Nurdadi.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH