Reyoet, London: Dokter ternyata sangat jarang
yang bicara tentang seks ke pasien yang masih remaja. Rata-rata itu
hanya berlangsung selama 36 detik.
Parahnya, dokter Asia yang 90 persen yang jarang melakukannya
dibandingkan dokter lainnya untuk membicarakan isu-isu yang berhubungan
tentang seks ke pasiennya.
"Untuk remaja yang mencoba memahami
seks dan seksualitas, tak berbicara tentang seks bisa memiliki implikasi
besar," kata Penulis Stewart Alexander, Profesor Kedokteran di Duke
University seperti dikutip Business-standard, Jumat (10/1/2014).
Peneliti
menganalisa rekaman audio dari 253 remaja antara usia 12-17 tahun yang
mengunjungi dokter. Hasilnya, dokter yang membahas seks hanya 65 persen
dari kunjungan dan percakapan hanya berlangsung rata-rata 36 detik.
Dalam
35 persen kunjungan, topik seks tidak dibahas sama sekali. Demikian
hasil penelitian yang diterbitkan dalam JAMA (Journal of American
Medical Association) Pediatrics.
Menurut peneliti, anak-anak
perempuan kemungkinannya lebih dari dua kali dibanding anak laki-laki
untuk berbicara tentang seks lebih lama. "Ini mungkin karena dokter
melihat gadis-gadis lebih rentan terhadap konsekuensi dari seks,
terutama kehamilan dan infeksi menular seksual," jelas para peneliti.
"Sulit
bagi dokter mengobati remaja dan membantu mereka membuat pilihan yang
sehat tentang seks jika mereka tak melakukan percakapan ini," peringat
Alexander.
Pada penelitian tersebut, para ilmuwan menyimpulkan
dokter tak bisa menunggu pasien memulai diskusi tentang sek. Mereka
harus proaktif dalam menangani masalah seksualitas dengan remaja.
No comments:
Post a Comment
KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH